
Peran Keluarga Terdekat untuk Membantu Lansia Hadapi Kejahatan Digital
Melindungi lansia dari kejahatan digital bukan hanya tanggung jawab mereka sendiri, melainkan juga tanggung jawab kita sebagai keluarga dan masyarakat. Karena di usia senja mereka, yang paling layak didapatkan adalah rasa aman, nyaman, dan dihargai.
Perkembangan teknologi digital yang pesat membawa banyak kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pelayanan keuangan dan akses informasi. Namun, kemajuan ini juga menghadirkan risiko baru, terutama bagi kelompok lanjut usia (lansia) di Indonesia yang semakin rentan menjadi korban kejahatan online.
Mengutip artikel Tempo, lansia sulit membedakan informasi benar dan palsu membuat mereka menjadi sasaran empuk pelaku penipuan. Hal ini dikarenakan banyak lansia belum memiliki literasi digital yang memadai, terutama terkait keamanan berinternet dan transaksi digital, sehingga berisiko kehilangan data pribadi dan finansial.
Keluarga terdekat memiliki peran penting untuk mendampingi dan mengedukasi lansia agar lebih waspada dan cerdas dalam menggunakan teknologi digital. Melalui pendampingan langsung dan edukasi literasi digital, keluarga dapat membantu lansia memahami risiko penipuan dan cara menjaga keamanan data pribadi.
Berikut adalah beberapa tips untuk memberikan edukasi digital kepada anggota keluarga kita yang sudah lansia :
1. Mulai dari Kebutuhan Sehari-hari
Alih-alih langsung mengajarkan hal-hal rumit, mulai saja dari yang sederhana tapi relevan seperti membaca informasi dari media sosial resmi lembaga/instansi dan cara mendapatkan aplikasi resmi layanan keuangan, kesehatan atau layanan sosial yang berkaitan dengan kebutuhan lansia.
2. Gunakan Bahasa yang Familiar
Jangan buru-buru menjelaskan dengan istilah teknis seperti “scroll”, “update”, atau “klik link” kalau mereka belum paham. Ubah jadi bahasa sehari-hari seperti :
“Geser ke atas”, “Pencet tombol warna hijau”, “Itu yang ada gambar telponnya”. Semakin simpel, semakin mudah mereka ikuti.
3. Sediakan Waktu dan Kesabaran
Teknologi bisa membingungkan, bahkan untuk kita yang sudah terbiasa. Jadi jangan heran kalau mereka sering bertanya hal yang sama. Ulangi dengan sabar. Tujuannya bukan sekadar bisa, tapi juga merasa dihargai dan tidak ditinggalkan.
4. Libatkan lansia secara langsung
Daripada kita yang selalu memencetkan tombol untuk mereka, ajak mereka melakukannya sendiri. Pandu langkah-langkahnya, lalu beri kesempatan mereka mencoba. Lansia akan lebih percaya diri dengan melibatkan mereka secara langsung.
5. Manfaatkan Teknologi untuk Memberdayakan
Setelah terbiasa, teknologi bisa jadi alat yang sangat berguna untuk para lansia seperti mencari hiburan (YouTube, musik, belajar resep baru), mengakses layanan keuangan seperti tabungan, asuransi, hingga Kredit Pensiun untuk tambahan modal atau kebutuhan lainnya.
Upaya Bank Dana Raya untuk Mengedukasi Lansia
Sebagai Mitra Layanan Taspen yang mengelola program pensiunan PNS/ASN, Bank Dana Raya berperan strategis dalam melindungi nasabah lansia dari ancaman kejahatan online.
Bank Dana Raya berkomitmen untuk menyediakan layanan keuangan yang aman dan terpercaya serta aktif melakukan edukasi dan mitigasi terhadap kejahatan siber. Upaya ini dilakukan melalui dua pendekatan utama:
1. Edukasi Digital
Bank Dana Raya menyediakan materi edukasi dan penyuluhan digital yang mudah diakses oleh lansia, termasuk cara mengenali modus penipuan online, menjaga keamanan data, dan menggunakan fitur keamanan perbankan digital seperti autentikasi dua faktor.
2. Sosialisasi Bersama Taspen
Memahami bahwa edukasi digital saja tidak cukup, Bank Dana Raya bersama pihak Taspen Kantor Cabang Manado rutin melakukan sosialisasi tatap muka langsung dengan para pensiunan. Melalui sosialisasi ini, mereka diingatkan untuk selalu waspada terhadap berbagai modus kejahatan online, sekaligus mendapatkan kesempatan bertanya langsung agar lebih memahami langkah-langkah keamanan.
Melindungi lansia dari kejahatan digital bukan hanya tanggung jawab mereka sendiri, melainkan juga tanggung jawab kita sebagai keluarga dan masyarakat. Dengan edukasi yang berkelanjutan, pendampingan yang sabar, dan kolaborasi antara institusi seperti Bank Dana Raya dan Taspen, kita bisa menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan inklusif bagi para pensiunan. Karena di usia senja mereka, yang paling layak didapatkan adalah rasa aman, nyaman, dan dihargai.